You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Logo Desa Anjir Muara Kota
Logo Desa Anjir Muara Kota
Anjir Muara Kota

Kec. Anjir Muara, Kab. Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan

Selamat Datang di Website Resmi Desa Anjir Muara Kota Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan

Tradisi Bubur Asyura Mewujudkan Kebersamaan Dan Keberagaman Umat Islam

info-amko 28 Juli 2023 Dibaca 331 Kali
Tradisi Bubur Asyura Mewujudkan Kebersamaan Dan Keberagaman Umat Islam

Setiap 10 muharram, umat islam di Kalimantan Selatan menggelar tradisi khusus, yakni Puasa Asyura. Tak hanya berpuasa, orang-orang Banjar juga biasanya merayakan dengan membuat makanan spesial yakni bubur asyura.

Bubur

Jum’at, 28 Juli 2023, masyarakat di Kalimantan Selatan menggelar tradisi memasak bubur asyura. Salah satunya digelar di Desa Anjir Muara Kota RT. 008, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala. Para ibu-ibu tampak gotong royong memasak bubur asyura yang sudah menjadi tradisi di masyarakat tersebut.

Grngbw HDN kwh

Bubur asyura sangat unik karena dibuat dari campuran 41 jenis bahan. Bahannya biasa terdiri dari aneka macam sayuran, kacang-kacangan, sampai daging. Jumlah 41 bahan ini harus dicukupi karena sudah jadi tradisi. Jika bahan tidak genap 41, maka pembuatnya bisa menambahkan bahan lain, apa saja sesuai selera. Tak ada resep pasti dalam membuat bubur ini. Biasanya memang ada beberapa bahan wajib yang selalu digunakan oleh orang-orang Banjar, seperti kangkung, jagung manis, wortel, kentang, daun pucuk waluh, dan beberapa bahan lainnya. Ciri khasnya bubur asyura di Banjar itu biasanya ada cekernya.

Bahan untuk memasakknya juga dikumpulkan dari masing-masing orang sebelum akhirnya dimasak bersama, bubur yang sudah matang dibacakan do’a, setelah itu barulah bubur dibagikan ke warga sekitar. Tradisi memasak ini sudah membudaya karena mengandung makna filosofi yang kuat, bubur asyura ini lebih dari sekadar sajian, sebab dalam semangkuk bubur asyura mewujudkan kebersamaan dan keberagaman umat Islam.

PotretRM

Konon katanya tradisi bubur asyura juga berkaitan dengan kisah ketika Nabi Muhammad masih hidup. Saat itu perang badar sedang berlangsung. Usai perang, jumlah prajurit islam menjadi lebih banyak. Saat itu seorang sahabat Nabi Muhammad memasak bubur. Namun jumlah makanan yang ia buat tak mencukupi karena jumlah prajurit yang begitu banyak. Akhirnya Nabi Muhammad memerintahkan para sahabatnya untuk mengumpulkan bahan apa saja yang tersedia untuk kemudian dicampurkan ke bubur tersebut agar jumlahnya cukup dan bisa didistribusikan pada semua prajurit.

Bagikan Artikel Ini
Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2025 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp 909.484.619,00 Rp 1.432.005.514,00
63.51%
Belanja
Rp 452.946.378,00 Rp 1.498.321.580,75
30.23%
Pembiayaan
Rp 66.316.066,75 Rp 66.316.066,75
100%

APBDes 2025 Pendapatan

Dana Desa
Rp 467.748.000,00 Rp 779.580.000,00
60%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp 0,00 Rp 18.114.514,00
0%
Alokasi Dana Desa
Rp 440.661.348,00 Rp 634.311.000,00
69.47%
Bunga Bank
Rp 1.075.271,00 Rp 0,00
100%

APBDes 2025 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp 271.843.230,00 Rp 652.187.330,75
41.68%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp 129.292.448,00 Rp 656.771.446,00
19.69%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa
Rp 27.560.700,00 Rp 112.612.804,00
24.47%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
Rp 0,00 Rp 34.500.000,00
0%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp 24.250.000,00 Rp 42.250.000,00
57.4%